harga barang elektronik di pasar glodok
Haltersebut dilakukan jika 160 pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Petak Sembilan resmi direlokasi ke Pasar Glodok. "Pasar Petak Sembilan itu memiliki nilai historis tinggi, jadi Pasar Glodok itu
TimeTo Have Fun. 5 years ago. Harga di jamin murah, kualitas no.1, tempat parkir mudah, pelayanan cepat, barang mudah di bawa sendiri atau langsung read more. See All Reviews. 6. Agung Elektronik. Alamat: Jl. Aria Putra No.23, Serua Indah, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414.
Hargabarang-barang elektronik di Glodok sudah naik, karena menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) yang sudah menembus Rp 12.000/US$.
Ariesmenambahkan, sebagian besar barang yang akan dijual di Harco Glodok merupakan barang elektronik, terutama sound system mulai harga jutaan hingga ratusan juta rupiah. Terdapat juga beragam toko alat-alat teknik dan bahan bangunan. Sebelum direnovasi Harco Glodok hanya berjumlah 3 lantai, setelah direnovasi total lantainya sekarang
ArtiPasar · Pasar dalam arti “tempat” yaitu tempat bertemunya para penjual dan para pembeli ( Contoh: Pasar Tanah Abang, Glodok,dll ) · Pasar dalam arti interaksi “permintaan dan penawaran” Contoh: Tidak lagi hanya berupa adanya penjual dan pembeli tetapi juga adanya kebutuhan pasokan barang atau jasa seperti pasar modal.
ai là tác giả của bài đất cà mau. Barang elektronik di pasar Glodok. Foto Elsa Toruan/kumparanSejumlah pedagang barang elektronik di Pasar Glodok, Jakarta, mengaku mengalami penurunan penjualan akibat harga barang yang meningkat. Melonjaknya harga barang-barang elektronik, seperti laptop hingga kamera DSLR ini terjadi karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS. “Rata-rata penjualan kami menurun sampai 20 persen karena harga naik,” kata Novanda, salah seorang penjual kamera DSLR di Pasar Glodok, Jakarta, Minggu 2/9. Dia juga menambahkan kalau rata-rata kenaikan harga kamera DSLR yang ia jual sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per unit, tergantung pada jenis kamera. Selain Novanda, juga ada Ratna yang menjual laptop di salah satu stan Pasar Glodok. Ratna menjelaskan bahwa kalau biasanya dia mampu menjual sebanyak 7 hingga 8 unit laptop per minggu, namun sekarang tidak. Tiap minggunya, Ratna hanya mampu menjual sekitar 3 unit laptop kepada pengunjung yang datang.“Sepi. Karena harga pada naik jadi orang yang beli juga jarang pasti,” katanya. Barang elektronik di pasar Glodok. Foto Elsa Toruan/kumparanPenurunan penjualan ini, dikatakan Ratna tentu berpengaruh terhadap omzet yang didapatnya dari berjualan laptop di Pasar Glodok. Tiap bulan, Ratna bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.“Kalau sekarang boro-boro, lagi lesu banget. Orang pasti ada rasa enggan buat pesan kalau harganya meningkat signifikan,” tutupnya.
Ingin berbelanja murah? Datang saja ke Jakarta. Sebab, di kota tersebut banyak tempat belanja yang bisa dikunjungi. Jika ingin berbelanja produk fashion, Tanah Abang merupakan tempat yang tepat. Jika ingin berbelanja souvenir pernikahan, kunjungi saja Pasar Mester kedua tempat tersebut, ada lagi satu tempat yang bisa dikunjungi untuk berbelanja barang-barang elektronik murah. Tempat tersebut bernama Pasar Glodok atau yang sering juga disebut Pasar Glodok Pasar Glodok ElektronikSejarah Pasar Glodok Source merupakan nama kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Di masa pemerintahan Hindia Belanda, lokasi ini merupakan Pecinan terbesar di Batavia disebabkan mayoritas penghuninya merupakan warga keturunan Tionghoa termasuk Tionghoa Jakarta.Kata Glodok sendiri berasal dari Bahasa Sunda “Golodog” yang artinya pintu masuk rumah. Disebut demikian karena Sunda Kelapa Jakarta pada waktu itu merupakan pintu masuk ke kerajaan Sunda. Sebab sebelum dikuasai oleh Belanda, Sunda Kelapa masih dihuni oleh orang-orang Sunda Belanda yang menguasai daerah tersebut membawa para pekerja dari luar. Nah, orang-orang non-Sunda terutama suku Jawa dan Melayu inilah yang merubah ejaan G’ Golodog jadi K’ Glodok sampai saat juga menyebutkan kalau nama Glodok berasal dari suara air pancuran yang berada di sebuah gedung kecil persegi delapan yang lokasinya tepat di tengah-tengah halaman gedung Balai Kota Stadhuis yang merupakan pusat pemerintahan Kompeni Belanda di kota Batavia pada waktu ini Glodok sudah menjadi salah satu pasar tempat penjualan elektronik terbesar di Jakarta. Oleh karena itu, orang-orang sering menamakannya dengan Pasar Glodok Elektronik. Secara administratif, daerah tersebut masuk masuk ke dalam wilayah kecamatan Taman Sari, Jakarta dulunya merupakan daerah pecinan, tidak heran jika mayoritas penduduk dan orang yang berdagang di sana merupakan warga keturunan budaya Tionghoa masih sangat kental di daerah tersebut. Hal ini terlihat jelas dari segi arsitektur bangunannya yang masih bernuansa Glodok mulai diramaikan dengan penjualan barang-barang elektronik pada tahun 1980an. Sejak saat itulah, pasar tersebut mulai dikenal sebagai pusat penjualan barang-barang elektronik yang sangat lengkap, namun dijual dengan harga yang sangat Barang Elektronik Sangat Murah di Pasar Glodok ElektronikPasar Glodok Pusat Penjualan Barang Elektronik Murah Source lama Pasar Glodok dikenal sebagai sentra penjualan aneka produk elektronik. Tidak heran jika Anda bisa mendapatkan barang-barang elektronik lokal maupun import di jual di sini dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan harga di tempat pengunjung yang datang ke Pasar Glodok Elektronik untuk berbelanja kebutuhan produk elektronik di tempat ini tidak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan juga dari berbagai daerah di luar ragu untuk berbelanja produk elektronik di pasar tersebut. Produk apapun yang Anda inginkan mudah ditemukan di kawasan ini. Hanya saja, Anda mesti teliti dan berhati-hati agar harga yang Anda dapatkan betul-betul murah dan itu, kemampuan dalam menawar harga barang juga harus Anda miliki. Dengan begitu, Anda berpeluang besar untuk mendapatkan barang murah Anda di pasar sekali jenis barang elektronik yang bisa Anda beli di Pasar Glodok Elektronik, di antaranya adalah komputer, handphone, gadget, termasuk elektronik rumah tangga seperti C, kulkas, DVD Player, AC, dan lain Harga Produk Elektronik di Pasar Glodok Sangat Murah?Mayoritas Barang Elektronik di Pasar Glodok Merupakan Produk Impor Source ada di antara pembaca yang mempertanyakan sebab harga jual produk elektronik di Pasar Glodok Elektronik sangat murah? Jawabannya sederhana, karena produk-produk tersebut merupakan barang elektronik yang dijual di pasar tersebut umumnya merupakan barang impor dari Negara-negara Asia, seperti Jepang, China, dan Singapura. Bahkan, sebagian barang-barang tersebut ada yang diimpor langsung dari negara-negara Eropa dan sebabnya kenapa rata-rata harga jual barang elektronik di pasar tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan tempat lainnya di Jakarta. Apalagi produk-produk China, tidak hanya murah harganya, namun variasi juga lebih lain dari produk China dibandingkan produk impor lainnya terletak pada suku cadangnya yang mudah ditemukan dan dijual dengan harga murah. Dengan begitu, produk-produk tersebut lebih mudah diperbaiki saat mengalami pembeli yang sudah berbelanja barang-barang elektronik di Pasar Glodok Elektronik merasa puas dengan hasil belanjaannya. Oleh karena itu, pasar ini dipenuhi dengan para pengunjung yang datang untuk berbelanja di tempat pembeli yang berbelanja di Pasar Glodok tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Banyak juga yang berbelanja dalam jumlah banyak untuk dijual karena itu, jika Anda ingin berbelanja barang-barang elektronik murah di Jakarta, pastikan Anda mengunjungi Pasar Glodok. Tinggal naik angkutan umum saja jika Anda tidak memiliki kendaraan pribadi untuk ke sana.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Ff6tsZ1UwegOPnfZhdJ5biTDU8SQv4V9jLp1DiFopeGm3-BQbzv8Og==
Jakarta - Sejak tahun 1970-an, kawasan Glodok sudah kesohor sebagai pusat elektronik terbesar di Indonesia. Segala macam barang elektronik tersedia, dari yang keluaran teranyar sampai elektronik rekondisi alias bekas. Namun demikian, kondisi saat ini cukup memperihatinkan. Banyak toko elektronik, terutama yang berada di Pasar Glodok, ditutup lantaran sepi pembeli. Ken, salah seorang pedagang video game Pasar Glodok, mengatakan sepinya pengunjung terutama disebabkan karena menjamurnya pusat perbelanjaan dan jaringan gerai elektronik di banyak tempat, khususnya pinggiran kota. "Online berpengaruh, tapi kecil sekali. Karena barang elektronik itu kadang tetap harus lihat barangnya. Masalah sepi di sini karena banyak sekali mal-mal sama toko elektronik. Sudah terlalu kebanyakan," ucap Ken kepada detikFinance ditemui di tokonya, Kamis 13/7/2017.Foto Muhammad IdrisMenurut dia, banyaknya toko elektronik yang tutup di Glodok bukan hal yang aneh. Pasalnya, semakin hari penjualan semakin turun lantaran tak banyak orang yang datang ke Glodok."Jadi bukan karena online, tapi karena mal sudah banyak sekali di Jakarta. Anak saya sendiri kalau beli barang elektronik lebih suka ke Taman Anggrek, padahal lebih jauh, katanya karena lebih nyaman dan bisa cari hiburan," ujar itu, Asisten Manager Pasar Glodok PD Pasar Jaya, Aswan, menuturkan menjamurnya gerai elektronik dan juga pusat perbelanjaan membuat Glodok perlahan mulai ditinggalkan pemburu barang elektronik."Zaman dulu kalau orang Bekasi, Jakarta, Tangerang kalau mau beli kulkas, televisi, atau elektronik lain kepikiran pertama pasti ke Glodok. Pokoknya beli elektronik ya ke Glodok, sekarang zaman sudah berubah," jelas Muhammad IdrisApalagi, lanjut dia, selain kenyamanan dan kedekatan dari tempat tinggal, banyak gerai elektronik menawarkan pembelian produk elektronik tanpa harus membayar cash alias tunai."Di sini Glodok Anda datang jauh-jauh kemudian harus beli dengan uang kontan. Sementara kalau Anda beli di toko elektronik yang besar-besar bisa beli cicil kredit, bunga 0% atau flat. Satu bulan cuma nyicil Itu kan menarik sekali bagi masyarakat," terang Aswan."Sata masih ingat waktu kecil, kalau orang tua dulu mau beli barang elektronik ya harus ke Glodok, sekarang beli di supermarket juga ada, hypermart atau mal yang ada pinggiran-pinggiran ada juga. Mereka modal besar, sementara pedagang elektronik di sini kan rata-rata pemain kecil," Glodok sendiri selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat penjualan berbagai macam barang elektronik yang terbagi dalam beberapa kawasan Glodok Plaza, Pasar Glodok, Harco Glodok, dan Plaza Orion. Di luar kawasan yang dibangun Pemda DKI Jakarta dan swasta tersebut, ratusan pedagang elektronik lainnya menjamur di sepanjang jalan di pinggiran Glodok sampai ke Pasar Asemka hingga Mangga Dua.[GambasVideo 20detik] idr/wdl
JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat aktivitas perdagangan di pusat elektronik Glodok City lesu. Kondisi demikian telah terjadi sejak dolar berangsur naik sejak 2-3 minggu lalu. Sebagai langkah antisipasi kerugian yang kian besar akibat sepinya transaksi, pedagang mulai menutup toko dan mengurangi jumlah karyawan. Bagi yang memiliki modal cukup kuat, mereka menaikkan harga barang hingga 20-30% agar tetap mendapat keuntungan. Karyawan toko Star Jaya, Adi Jumala, 30, menuturkan, harga barang elektronik seperti monitor, laptop, kamera pengintai CCTV, mic, soundsystem, dankamera digital mengalami kenaikan 20-30% dari harga sebulan sebelumnya. Laptop merek Lenovo ukuran 14 inci misalnya, sebulan yang lalu harganya Rp3,2 juta. Setelah nilai tukar dolar Amerika Serikatm enguat, harga laptop mencapai Rp3,5 juta. ”Ini kan barang impor, jadi harganya mengikuti pergerakan nilai tukar dolar Amerika,” katanya kemarin. Akibat pelemahan ini, omzet penjualan di tokonya pun mengalami penurunan hingga 50% karena banyak pembeli menahan diri untuk berbelanja elektronik. ”Tahun lalu kita bisa sampai Rp100 juta per bulan, sekarang Rp50 juta saja susah,” terangnya. Konsumen yang berasal dari seluruh Indonesia pun tidak membantu banyak dalam meningkatkan penjualan. Bahkan, sebelum rupiah mengalami pelemahan, transaksi perdagangan di Glodok City sudah melemah. ”Glodok kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan lain dan toko online,” tambahnya. Seorang pembeli, Asep Jainuri, 39, mengaku masih sering berbelanja di Pasar Glodok City lantaran pilihannya lengkap dan harganya relatif murah. Hanya, Asep menyayangkan melemahnya rupiah yang berimbas pada naiknya harga barang. Harga televisi LED 32 inci merek Samsung pada Mei lalu Rp3,1 juta, sekarang naik menjadi Rp3,7 juta. ”Naiknya sekitar 20%,” kata pria asal Jatinegara, Jakarta Timur, ini. Ketua Paguyuban Pedagang Glodok City Muhammad Ridwan mengatakan, dampak perlambatan ekonomi sangat berimbas terhadap aktivitas perdagangan. Meski tidak banyak, beberapa pedagang memilih menutup tokonya karena biaya operasional membengkak. Adapun, beberapa yang bertahan memilih mengurangi jumlah karyawan untuk meminimalisir biaya operasional toko. ”Dari total 200 pedagang yang ikut paguyuban, sekitar 0,5% menutup tokonya. Anda bisa lihat sendiri, beberapa kios tutup dan disegel pemilik gedung,” ujarnya. Ridwan berharap pemerintah memberikan bantuan atau insentif untuk menyiasati perlambatan ekonomi ini. Salah satunya memperbaiki fasilitas pendukung pasar, seperti pendingin ruangan AC yang sudah empat tahun terakhir ini rusak. Meski sudah dilaporkan, hingga saat ini belum ada respons dari pengelola maupun Pemprov DKI Jakarta. Selain meminta perbaikan fasilitas, para pedagang juga akan sangat terbantu apabila ada bantuan kredit dengan bunga rendah. Kabid Sosial Asosiasi Pedagang Komputer Indonesia Apkindo Mariman Muhardi menjelaskan, kenaikan barang elektronik saat ini merupakan yang paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Meski dahulu Indonesia sempat mengalami krisis, kenaikan hanya 5%. Dia berharap, pemerintah segera merespons kondisi ini. Jika tidak secepatnya diambil kebijakan, akan berakibat fatal bagi para pedagang dan pembeli. ”Kalau sampai terus-terusan begini, para pedagang bakal bangkrut dan konsumen tak lagi beli,” yusuf ftr
harga barang elektronik di pasar glodok